TRENDING NOW

no image
1 Bagaimana Cara Membuat Anak Usia Dini Dan Orang Dewasa Suka Makan Sayur?
2 Cara Membuat Anak Yang Baik Dan Benar
3 Cara Membuat Semangat Belajar Pada Anak
4 8 Cara Untuk Membuat Anak Buah Anda Mencintai Anda
5 Cara Membuat Susu Formula Anak
6 10 Cara Bijak Mengatasi Anak Yang Suka Marah Dan Memukul
7 Cara Buat Anak Happy Hadapi Ujian Nasional
8 Lima Cara Membuat Anak Tidur Nyenyak
9 8 CARA MEMBUAT ANAK LEBIH PINTAR
10 Cara Membuat Meningkatkan Konsentrasi Anak
11 9 Cara Mengajari Anak Agar Mau Sekolah
12 Cara Membuat Anak Takut Kepada Orang Tua, Cara Disiplin Paling Jitu?
13 Beberapa Cara Membuat Anak Kembar Patut Untuk Dicoba
14 Tips & Cara Membuat Rasa Percaya Diri Pada Anak
15 Cara Membuat Anak Suka Sayur Dan Buah
16 5 Cara Membuat Anak Suka Matematika
17 5 Cara Membuat Anak Mendengarkan Apa Kata Orang Tua
18 CARA BIKIN ANAK TIDAK STRES DI MOBIL SAAT PERJALANAN LIBURAN
19 Cara Membuat Anak Bayi Sehat
20 Wahai Orang Tua, Ini 5 Cara Buat Anak Bahagia
21 Cara Membuat Paspor Anak 2019, Yuk Ajak Si Kecil Jalan-Jalan!
22 Bagaimana Cara Mendapatkan Anak Laki-Laki?
23 Tips Mengoptimalkan Kepintaran Si Kecil
24 5 Cara Membuat Anak Menyukai Pelajaran Sains
25 5 Cara Membuat Anak Tidur Tepat Waktu
26 5 Cara Ini Jadikan Anak Pintar Di Sekolah
27 Membuat Anak Betah Bermain Di Rumah
28 Cara Mendidik Anak Agar Cerdas, Mandiri, Dan Rajin Beribadah
29 Cara Membuat Anak Hafal Al-Qur’an
30 4 Cara Membuat Anak Jatuh Cinta Pada Matematika
31 Yuk, Intip 8 Cara Membuat Anak Cerdas Berdasarkan Hasil Penelitian Ini!
32 ANAK RAMBAT YANG INGIN TAHU BAGAIMANA CARA MEMBUAT ANAK
33 4 CARA MEMBUAT ANAK PEMALU JADI PEMBERANI
34 Ingin Punya Anak Kembar? Ini 14 Cara Agar Punya Anak Kembar
35 8 Trik Jitu Agar Hamil Anak Laki-Laki
36 Begini Cara Membuat Anak Merasa Bahagia
37 Cara Membuat Anak Dan Tips Hamil Cepat
38 Cara Membuat Anak Termotivasi
39 Cara Membuat Anak Berani Sekolah Tanpa Didampingi Orangtua
40 4 Cara Efektif Membuat Anak Mengantuk
41 Langkah Konkrit Cara Membuat Anak Rajin Sholat TANPA Paksaan
42 7 Cara Membuat Anak Mengerti Pentingnya Kesehatan Mental
43 Cara Membuat Anak Tidak Rewel Saat Di Pesawat
44 Ingin Punya Anak Laki-Laki? 8 Cara Ini Bisa Dicoba, Bun
45 Coba 17 Cara Ini Bagi Anda Yang Ingin Punya Anak Perempuan!
46 Cara Mempunyai Anak Perempuan, Laki-Laki, Dan Anak Kembar
47 9 Cara Mendapatkan Anak Kembar Yang Bisa Dicoba
48 Cara Membuat Anak Kembar Laki-Laki Dan Perempuan
49 Cara Membuat Anak Cepat Tidur
50 10 Cara Membuat Anak Kembar Laki-Laki Dan Perempuan
51 7 Rahasia Membuat Anak Anda Tumbuh Bahagia
52 18 Cara Membuat Anak Perempuan Cantik Menurut Dokter Boyke Dan Ajaran Islam
53 5 Cara Yang Perlu Dicoba Jika Anda Ingin Cepat Hamil
54 Tips Sehat Cara Membuat Anak Lengkap
55 Cara Membuat Anak Perempuan Dan Laki-Laki Yang Sudah Dibuktikan Oleh Banyak Pasangan
56 10 Cara Membuat Anak Yang Tepat, Setiap Pasangan Harus Tahu!
57 5 Cara Agar Anak Tidur Siang Dengan Nyenyak, Bunda Harus Coba!
58 5 Cara Membuat Anak Cerdas Sejak Hamil Muda
59 5 Faktor Penting Cara Membuat Anak Laki-Laki Atau Perempuan
60 7 Cara Membuat Anak Kembar Laki-Laki Dan Perempuan, Wajib Tahu Nih
61 26 Cara Membuat Anak Perempuan Kembar Cantik Menurut Ahli Kesehatan Dan Ajaran Islam
62 8 Poin Penting Cara Membuat Anak Yang Perlu Kamu Ketahui!
63 Cara Membuat Anak, Perencanaan, Praktek Dan Langah Langkahnya
64 Teknologi Dan Informasi Komputer Masa Depan
65 Teknologi Dan Informasi Website Di Masa Depan
66 SEO Dan Bagaimana Cara Kerjanya
67 Kesalahan Seorang Content Marketing Yang Patut Kamu Hindari
68 Kenapa Kualitas Konten Harus Sama Dengan Kualitas Produk?
69 Kesalahan Merancang Content Marketing
70 Menggunakan Content Marketing Dalam Bisnis
71 Cara Meningkatkan Traffic Blog Kamu
72 Keahlian Untuk Seorang Content Marketing
73 Maksimalkan Perusahaanmu Didunia Maya
74 Tingkatkan Kualitas SEO Website Kamu
75 Teknologi Atap Baja Ringan Saat Ini
76 Menentukan Batas Ide Startup Kita Ditiru Atau Tidak
77 Ide Cemerlang Startup Yang Berhasil Menggebrak Dunia
78 Tips Membangun Budaya Dalam Startup
79 Alasan Mengapa Startup Menolak Lamaran Kerja Kamu
80 Apa Yang Perlu Diketahui Jika Kamu Ingin Magang Di Startup
81 Inilah Alasan Mengapa Startup Memperhatikan Keamanan Cyber Mereka Secara Serius
82 Cara Startup Mengembangkan Bisnis Dengan Instagram
83 Pekerjaan Mana Yang Kamu Pilih Startup Atau Korporat
84 Buat Kamu Yang Punya Mimpi Mendirikan Startup
85 Struktur Tim Ideal Untuk Startup Kita
86 Kegagalan Startup Menurut Pengakuan Para Founder
87 Manfaat Media Sosial Untuk Startup
88 Alasan Mendirikan Startup Di Usia Muda
89 Alasan Mendirikan Startup Teknologi
90 Rintangan Mahasiswa Membangun Startup
91 Macam Macam Pendanaan Startup Yang Perlu Kita Ketahui
92 Contoh Startup Gagal Di Asia Dan Pelajaran Yang Dapat Dipetik Dari Mereka
93 Alasan Memulai Startup Saat Menjadi Mahasiswa
94 Membangun Infrastruktur Startup Yang Simpel Dan Scalable Dengan Cloud
95 Kenapa Bisnis Startup Bisa Gagal?
96 Mengapa Harus Mendirikan Startup Teknologi Sekarang
97 Kampus Kamu Mendukung Dunia Startup
98 Kesalahan Yang Harus Dihindari Menurut CEO GO-JEK Dan Bukalapak
99 Belajarlah Dahulu Sebelum Mulai Membangun Startup
100 Kenapa Jurusan Kuliah Kamu Tidaklah Penting Di Dunia Startup
101 Memulai Startup Digital Untuk Ubah Dunia
102 Kumpulan Istilah Startup Teknologi
103 Apakah Kerja Di Startup Santai
104 Jurus Jitu Mengenalkan Startup Untuk Pertama Kalinya
105 Strategi Pemasaran Terbaik Untuk Startup Dengan Bujet Terbatas
106 Seputar Ekosistem Startup Di Indonesia
107 Cara Membuat SOP Untuk Startup Dan Perusahaan Kecil
108 Startup Bakar Duit Dan Bisnis Sungguhan
109 Panduan Lengkap Cara Mendapatkan Ide Startup Potensial Di Indonesia
110 Strategi Startup Untuk Kemajuan Dengan Cepat
111 Aturan Pajak Yang Harus Diketahui Startup Di Indonesia
112 Tool Wajib Para Entrepreneur Yang Harus Punya
113 Pondasi Membangun Ekosistem Startup Di Indonesia
114 Siapkan Bekal Jadi Founder Startup Di Bangku Kuliah
115 Alasan Yang Benar Untuk Memulai Mendirikan Startup Teknologi
116 Faktor Yang Menentukan Startup
117 Tip Meningkatkan Traksi Startup
118 Kiat Sukses Manajemen Sumber Daya Manusia Di Masa Awal Startup
119 Cara Mencari Partner Startup
120 Nasehat Bagi Starup Pemula
121 Peluang Bisnis Startup 2019 Di Indonesia
122 Apakah Bisnis Startup Di Indonesia Hanya Sebuah Fatamorgana?
123 Bisnis Perlu Scale Up
124 Kesalahan Membuat Startup Gagal
125 Saya Keluar Dari Facebook Demi Membangun Startup Sendiri
126 Langkah Mudah Mendefinisikan Nilai Jual Startup
127 Startup Hendak Merekrut Karyawan, Ini Yang Harus Diperhatikan
128 Nasihat Bagi Startup Untuk Tetap Bertahan
129 Menjalin Kerja Sama Dengan Perusahaan Besar Untuk Startup
130 Panduan Strategi Marketing Untuk Startup
131 Membuat Proyeksi Jumlah Pendanaan Startup
132 Pola Dari Semua Kisah Sukses Startup Yang Patut Kamu Ketahui
133 Cara Menentukan Gaji Para Founder Startup
134 Apa Itu Bisnis Startup? Dan Bagaimana Perkembangannya?
135 Jenis Inovasi Startup Yang Berpotensi Memikat Investor
136 Anak Muda Bisa Sukses Sebelum Usia 21. Kamu Juga Bisa!
137 Jangan Ragu Bekerja Di Perusahaan Startup, Inilah Alasannya
138 Startup Kamu Gagal Inilah Penyebabnya
139 Ngaa Pake Banyak Alasan, Inilah Wanita Muda Yang Sukses
140 Magang Di Perusahaan Startup, Pengalaman Mu Akan Melaju Pesat
141 7 Keuntungan Kerja Di Startup
142 Kenapa Gaji Mu Kecil, Kamu Harus Tetap Bertahan
143 Tanda Kamu Cocok Jadi Pengusaha. Siapa Tahu Bisa Lebih Dari Unicorn
144 Berpikir Selayaknya Startup
145 Kiat Sukses Tingkatkan Skala Bisnis Di Startup
146 3 Keuntungan Menjalankan Startup Secara Bootstrapping
147 Yang Diperlukan Ketika Meluncurkan Sebuah Startup
148 3 Hal Yang Perlu Diperhatikan Startup Dalam Membangun Hubungan Publik
149 5 Tips Optimalkan Pertumbuhan Bisnis Startup
150 6 Cara Mendapatkan Investor Untuk Pendanaan Startup
151 5 Cara Membangun Tim Startup Yang Baik
152 4 Alasan Kalangan Millennial Target Pasar Terbaik Startup
153 Segmen Startup Yang Menjadi Tren Dan Berpotensi Dikembangkan
154 7 Hal Yang Perlu Diketahui Tentang Pembagian Ekuitas Startup
155 Cara Pendiri Startup Hadapi Stres
156 5 Hal Yang Wajib Dilakukan Saat Pitching Ide Startup
157 6 Tips Gaya Kepemimpinan Startup
158 5 Hal Yang Wajib Diketahui Sebelum Bekerja Di Startup
159 Membisniskan Startup
160 Manfaatkan Tren Bertumbuhnya Startup Indonesia
161 5 Cara Tepat Menemukan Tim Manajemen Startup
162 Bagaimana Perempuan Menjadi Bagian Sebuah Startup
163 Tips Mengelola Keuangan Di Awal Berdirinya Startup
164 3 Hal Yang Harus Diperhatikan Untuk Membuat Startup Tetap Bertahan
165 Mencari Tahu Kekuatan Dan Kelemahan Ekosistem Startup Indonesia
166 10 Aturan Yang Diterapkan Startup Sukses
167 5 Langkah Ucapkan Selamat Tinggal Ke Founder Startup Tanpa Saling Membenci
168 Startup Yang Jelas Pendiri, Bisnis, Dan Investornya Bukanlah “Startup Bodong”
169 Cara Memulai Bisnis Startup Untuk Para Introvert
170 Belajar Menjadi Pemimpin Startup Dari Tiga CEO Sukses Kelas Dunia
171 Menerapkan Exit Strategy Startup Yang Benar
172 Investasi Dan Ekosistem Berperan Krusial Dalam Pertumbuhan Startup Indonesia
173 Menerka Potensi Perkembangan Startup Di Bidang Kesehatan
174 5 Tips Memulai Bisnis Startup Tanpa Investor
175 Bergabung Dengan Startup Untuk Belajar Mendirikan Startup
176 Tips Startup Dalam Menyikapi Persaingan
177 Bagaimana Menganggarkan Modal Untuk Mendirikan Sebuah Startup
178 Alasan Investor Berinvestasi Di Startup Indonesia Dari Sudut Pandang Pemain Lokal
179 Pandangan Mahasiswa Terhadap Perkembangan Startup Di Indonesia
180 Lima Alasan Perlunya Pengusaha Startup Memulai Sedini Mungkin
181 Ragam Pendekatan Pemasaran Startup
182 5 Fakta Menarik Bekerja Di Startup
183 Beberapa Inovasi Startup Menarik Yang Menggunakan Pemrosesan Pintar
184 5 Cara Mengenali Ide Startup
185 Berhenti Mencari Ide Startup, Mulailah Temukan Solusi
186 7 Cara Membangun Bisnis Untuk Startup Tahap Awal
187 Enam Cara Tepat Melakukan Branding Startup
188 4 Tanda Startup Siap Untuk “Scale Up”
189 Mempertahankan Bisnis Startup Saat Tiga Tahun Pertama Berdiri
190 4 Cara Membangun Startup Tanpa Bekal Pengetahuan Teknologi
191 Persoalan Minimnya Talenta Dan Peranan Investor Dalam Mendukung Ekosistem Startup
192 Kiat Memulai Karier Profesional Di Lingkungan Startup
193 Memilih Platform Yang Tepat Untuk Validasi Produk Startup
194 Faktor Bisnis Dan Manajerial, Isu Utama Startup Tahap Awal
195 Strategi Startup Ikuti Rekam Jejak Unicorn Memperoleh Valuasi Tinggi
196 Startup Sebagai Bagian Tren Social Entrepreneur
197 Empat Kiat Mengembangkan Tim Kecil Dalam Startup
198 Tiga Hal Yang Wajib Diperhatikan Ketika Memilih CFO Untuk Startup
199 Cara Memanfaatkan Media Sosial Untuk Pemasaran Startup
200 Berikut Ini 5 Strategi Pemasaran Startup Menggunakan Instagram
201 Memahami Dasar Hukum Dalam Bisnis Startup
202 Tantangan Startup Menjalankan Bisnis
203 Bagaimana Startup Menyikapi Pasar Yang Riuh Dan Inovasi Berkelanjutan
204 Strategi Menguatkan Branding Untuk Startup
205 Tips Bagi Startup Di Indonesia Dalam Memilih Layanan Cloud
206 Pahami Tiga Prinsip Ini Sebelum Mendirikan Startup
207 Menentukan Ide Startup Yang Tepat
208 21 Strategi Marketing Efektif Untuk Startup Baru
209 Daftar Startup Indonesia Di Bidang Kesehatan
210 Menghadapi Kompetisi Bisnis Startup
211 4 Cara Tepat Menumbuhkan Startup
212 Pro Dan Kontra Startup Melakukan IPO
213 Suka Duka Pelaku Startup Di Daerah
214 Fakta Dan Mitos Seputar Akuisisi Startup
215 Dilema Startup Mengejar Laba Atau Pertumbuhan
216 Mendapat Pendanaan Tidak Menjamin Kelangsungan Hidup Startup
217 5 Cara Terbaik Melakukan Penjualan Untuk Startup Baru
218 Belajar Membangun Startup Sukses Dari Mark Zuckerberg
219 Sejumlah Alasan Mengapa Startup Anda Tidak Perlu Mencari Investor
220 Memahami Pola Pikir Investor Startup Di Indonesia
221 Membangun Kultur Kerja Di Tahap Pertumbuhan Startup
222 Mengelola Inovasi Startup Untuk Capaian Tujuan Bisnis
223 Tahap Pendanaan Dan Peranannya Dalam Roda Bisnis Startup
224 Tentang Metrik Bisnis Dalam Startup
225 Pentingnya Branding Bagi Startup
226 Masalah Terbesar Startup Adalah “Memahami Masalah”
227 Tiga Cara Tepat Mendapatkan Traksi Startup
228 Pertumbuhan Startup Baru Melambat, Kesempatan Startup Tahap Awal Untuk Berkembang
229 Strategi Exit Startup Bisa Dipikirkan Sejak Awal
230 4 Mitos Saat Menjadi Founder Startup
231 Tips Menggalang Dana Untuk Startup Pemula
232 Cara Startup Melakukan Kegiatan Pemasaran
233 Dasar-Dasar “Fundraising” Untuk Startup
234 Bagaimana Baiknya Startup Indonesia Bergerak Tumbuh Menuju Seri A?
235 Tips Mencari Engineer Untuk Startup Tahap Awal
236 7 Usaha Ini Bisa Kamu Lakukan Tanpa Karyawan, Kok Bisa!
237 Pengangguran Berusia Muda Bisa Menemukan Pekerjaan Lewat Glints!
238 10 Profesi Kekinian, Buat Kamu Yang Suka Kerja Sambil Liburan
239 Website Yang Baik Harus Memenuhi Seperti Ini
240 8 Fakta Kesuksesan Era Digital Marketing Mau Tau ?
241 Perbedaan Internet Marketing Dan Digital Marketing
242 Manfaat Digital Marketing Pada Bisnis Dan Konsumen Anda
243 Pengertian Digital Marketing Dan Manfaatnya Untuk Bisnis
244 Tugas Pekerjaan Digital Marketer Di Perusahaan
245 Teknologi Informasi Manfaat Dan Contoh Penerapan
246 Cara Mudah Menjadi Internet Marketer
247 Perusahaan Yang Sehat Bisa Menekan Biaya Pelatihan Karyawan
248 Karakter Pengusaha Sudah Terlihat Dari Lahir
249 Manfaat Kelebihan Dan Kekurangan E-Commerce
250 Keuntungan Dan Contoh Pekerjaan Freelancer
251 Kecanduan Sosial Media Dan Cara Mengatasinya
252 Tips Menjaga Anak Di Sosial Media
253 Sosial Media Paling Terkenal Menurut Para Milenial
254 Alasan Memilih Baja Ringan Untuk Atap Rumah
255 52,5 Juta Data Pengguna Bocor, Google Plus Ditutup April 2019
256 Teknologi Artificial Intelligence AI Mendekati Perilaku Manusia
257 Perusahaan Yang Sehat Bisa Menekan Biaya Pelatihan Karyawan
258 Tips Agar Baja Ringan Tidak Mudah Berkarat
259 Pentingnya Rangka Baja Ringan
260 Proses Konstruksi Lebih Cepat Dengan Menggunakan Baja Ringan
261 Baja Ringan Impor Tantangan Industri Dalam Negeri Indonesia
262 Yang Harus Diperhatikan Baja Ringan Di Rumah Kita
263 5 Langkah Strategis Pemasaran Startup
264 6 Aplikasi Live Chat Murah Dan Gratis
265 Kupas Tuntas Instagram Beserta Sejarah Dan Fungsi Instagram Yang Wajib Diketahui
266 Begitu Mengalami Ini, Rehatlah Sejenak Dari Media Sosial
267 Kenapa Kamu Tertarik Dengan Youtube
268 Dampak Buruk Terlalu Serius Main ‘Medsos’
269 Solusi Atasi Bisnis Yang Sedang Melambat
270 Agar Sukses Menjadi Travel Blogger
271 Mau Bisnis Tanpa Modal? Ini Dia Caranya!
272 Musim Liburan Memanggil, Ini Tips Agar Tetap Produktif Di Kantor
273 Strategi Sukses Berbisnis UKM Via Facebook, Twitter, Dan Instagram
274 Facebook Vs Instagram, Mana Yang Lebih Baik Untuk Bisnis Online?
275 9 Cara Menghindari Penipuan Toko Online
276 Tips Cermat Belanja Di Instagram
277 10 Usaha Sampingan Untuk Karyawan Yang Menguntungkan
278 Manfaat Sosial Media Untuk Mengembangkan Bisnis Sendiri
279 Pilihan Ide Bisnis Online Ini Bisa Dilakukan Tanpa Modal
280 Lakukan Ini Di Konten Sosial Mediamu Biar Karir Makin Cemerlang
281 Cara Mendapatkan Uang Di Internet Yang Lagi Hits Buat Kerja Sampingan
282 Hindari! Ini 5 Modus Penipuan Bisnis Online
283 5 Tips Untuk Membangun Personal Branding Di Sosial Media
284 10 Media Online Untuk Melakukan Promosi Bisnis
285 Sukses Bangun Personal Branding Lewat Sosial Media Dengan Cara Ini
BAJA RINGAN 
Cara Mendapatkan Ide Startup

Panduan Lengkap Cara Mendapatkan Ide Startup Potensial di Indonesia

Cara Mendapatkan Ide Startup – Di artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan pentingnya mengetahui alasan yang tepat untuk masuk ke dunia startup, dan apa saja hal positif dan negatif yang akan kamu alami saat bekerja di sebuah startup. Apabila setelah membaca artikel tersebut kamu tetap ingin mendirikan startup, maka langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah menentukan ide startup yang akan kamu jalankan.
Berbeda dengan hal lain di dunia ini, sebuah ide startup yang baik justru tidak bisa dicari, namun ia bisa ditemukan. Kamu tidak bisa mendapatkan ide startup dengan cara duduk diam, memandang ke luar jendela, dan merenungkan hal seperti apa yang ingin kamu buat. Menurut Co-Founder Y Combinator Paul Graham, kamu hanya bisa mendapatkan ide startup yang potensial dengan cara melatih otak kamu agar bisa secara otomatis mengidentifikasi ide yang baik dan ide yang buruk. Dengan begitu, kamu akan menemukannya secara tidak sadar.
Mungkin kita bisa menganalogikan pencarian ide startup dengan pencarian jarum di tumpukan jerami. Kamu tidak akan bisa menemukannya dengan cara memilah jerami satu per satu. Namun bila kamu mengantongi sebuah magnet dan berjalan di antara tumpukan jerami tersebut, ada kemungkinan besar kamu akan menemukannya secara tidak sadar.
Apabila kamu tetap memaksakan diri untuk mencari sebuah ide startup, kamu justru hanya akan menghasilkan ide yang kurang baik.
Kamu akan memikirkan sebuah ide yang tidak hanya buruk, namun ide tersebut juga telah terbalut dengan hal-hal manis sehingga bisa menipu diri kamu dan orang lain Paul Graham, Founder Y Combinator
Lalu bagaimana cara terbaik untuk mengidentifikasi sebuah ide startup yang potensial? Berikut ini adalah beberapa karakter dari sebuah ide yang baik, dan bisa menjadi pedoman kamu.

Ide tersebut biasanya terkesan remeh dan buruk

Hal ini memang terdengar aneh, namun ide startup yang baik biasanya justru terkesan seperti ide yang buruk pada awalnya.
Tidak percaya? Coba bayangkan ketika sudah ada dua belas layanan mesin pencari (search engine) yang semuanya hadir sebagai portal web , akankah kamu menggunakan layanan baru yang justru hadir tanpa layanan portal web? Ketika MySpace tengah berjaya, akankah kamu percaya bahwa akan ada media sosial baru yang bisa menantang MySpace meski hanya menyasar mahasiswa yang tidak mempunyai uang?
Faktanya, itulah ide startup yang kemudian terealisasi sebagai Google dan Facebook.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena apabila sebuah ide startup terdengar sangat bagus, sangat sempurna dan terkesan tanpa cela, maka bisa dipastikan sudah ada banyak orang yang memikirkan ide tersebut dan coba merealisasikannya.
Sedangkan ide yang “buruk”, biasanya hanya akan dijalankan oleh sangat sedikit orang. Mereka pun hanya memperlakukannya sebagai proyek sampingan yang mereka jalankan di waktu luang atau akhir pekan. Mereka baru akan menyadari potensi dari ide tersebut ketika ia tumbuh dengan sangat cepat. Di titik tersebut, barulah mereka mencurahkan seluruh waktu mereka, dan fokus mengembangkan ide itu.
Karena itu, dibanding mencari-cari hal baru yang ingin kamu bentuk menjadi sebuah startup, ada baiknya kalau kamu mulai memikirkan seluruh proyek sampingan yang tengah kamu lakukan saat ini. Mungkin justru proyek sampingan tersebut yang nantinya bisa membawa kamu menjadi founder startup sukses.

Ide tersebut terkesan tidak layak untuk menjadi perusahaan besar

Selain ide yang buruk, para founder startup juga sering mengabaikan ide-ide yang menurut mereka tidak akan pernah menjadi startup unicorn (bernilai di atas Rp13,5 triliun). Mereka pun menganggap remeh ide yang hanya mengincar pasar yang kecil, atau ide yang sulit untuk dimonetisasi. Padahal, mungkin justru ide tersebutlah yang akan menjadi startup besar.
Menurut Paul Graham, potensi kesuksesan sebuah startup seharusnya tidak perlu terlalu dipikirkan sejak awal. Hal itu seharusnya kamu uji coba secara langsung di kehidupan nyata.
Yahoo, Google, Facebook, dan Apple, semuanya tidak didesain untuk menjadi perusahaan. Mereka awalnya hanya merupakan proyek sampingan Paul Graham, Founder Y Combinator

Sebaiknya pilih ide yang mengincar pasar spesifik

Ada kalanya kamu bingung antara dua pilihan ide, yaitu sebuah ide yang mengincar pasar yang besar namun hanya menarik sedikit keuntungan dari setiap pengguna, atau ide lain yang mengincar keuntungan besar dari setiap pengguna, namun hanya mengincar pasar yang kecil.
Jumlah total keuntungan yang akan kamu terima dari kedua ide tersebut mungkin relatif sama, namun Graham justru mengajurkan kamu untuk memilih ide yang kedua.
Terkadang, ide yang awalnya terlihat hanya mengincar pasar yang kecil, sebenarnya justru mempunyai potensi pasar besar yang tidak disadari oleh sang founder. Airbnb misalnya, yang dirancang hanya untuk platform penyewaan penginapan selama masa konvensi partai politik. Namun ternyata konsep yang sama juga berlaku untuk industri wisata dunia, sesuatu yang tidak terpikirkan oleh para founder Airbnb di awal.

Beberapa teknik early validation

Setelah membaca penjelasan di atas, mungkin kamu akan bertanya-tanya, bagaimana membedakan ide yang buruk namun sebenarnya mempunyai potensi, dengan ide yang memang benar-benar buruk. Untuk meyakinkan diri kamu tentang potensi sebuah ide startup, kamu bisa mencoba beberapa teknik early validation berikut:

1. Prototype Test

Untuk melakukan tes ini, coba buat prototipe sederhana dari produk atau layanan yang akan kamu buat. Bila kamu ingin membuat sebuah aplikasi mobile, coba buat prototipe sederhana dengan Microsoft PowerPoint atau Keynote. Startup tanah air yang memungkinkan transfer antar bank secara gratis, Flip, bahkan sempat menguji coba layanan mereka dengan menggunakan Google Forms.
Kemudian, perlihatkan prototipe tersebut kepada calon pengguna kamu, dan lihat reaksi mereka.

2. Landing Page Test

Untuk melakukan tes ini, kamu tidak perlu membuat prototipe. Kamu hanya perlu membuat sebuah halaman situs dengan informasi tentang produk atau layanan yang akan kamu buat (meski kamu sama sekali belum membuatnya). Jangan lupa sertakan fungsi yang memungkinkan pengguna untuk memasukkan email jika mereka tertarik dengan produk atau layanan tersebut.
Contoh, apabila kamu hendak membuat sebuah layanan belajar cryptocurrency secara online. Tampilkan beberapa screenshot yang menunjukkan seolah-olah layanan tersebut sudah selesai dibuat dan tinggal menunggu waktu untuk diluncurkan. Kemudian masukkan kata-kata seperti ini: “Layanan kami akan segera tersedia untuk Anda. Jika Anda tertarik dengan layanan ini, masukkan email Anda di kolom berikut.”
Saat ini, situs dengan fungsi seperti itu bisa kamu buat hanya dalam waktu beberapa menit, dengan memanfaatkan layanan pembuatan landing page seperti Unbounce. Setelah dibuat, jangan lupa promosikan halaman tersebut dengan memanfaatkan fitur iklan di Facebook atau Instagram. Karena ini hanya tes, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu banyak, cukup antara Rp100 ribu hingga Rp500 ribu saja.
Lalu apa tujuan dari melakukan tes ini?
Nantinya, kamu akan mengetahui berapa persen pengguna Facebook atau Instagram yang tertarik dengan iklan produk atau layanan kamu. Dan dari jumlah alamat email yang masuk, kamu pun akan mengetahui pula berapa persentase orang yang benar-benar ingin langsung menggunakan layanan yang akan kamu buat. Data ini bisa menjadi acuan bagi kamu untuk melanjutkan membuat produk dan layanan tersebut atau tidak.

3. Etnographic Test

Etnografi merupakan penelitian ilmiah tentang kebiasaan dan pola hidup masyarakat di daerah tertentu. Beberapa peneliti etnografi bahkan sampai tinggal bersama selama beberapa waktu dengan masyarakat yang menjadi objek penelitian, demi mendapatkan kesimpulan yang lebih valid.
Dengan penelitian ini, kamu bisa mengetahui dengan jelas apakah masyarakat di suatu daerah akan menggunakan sebuah produk dan layanan baru atau tidak. Sayangnya, proses ini biasanya memakan waktu lama dan biaya yang tidak sedikit, sehingga kurang cocok untuk founder startuppemula.
Namun kamu bisa coba mengikutinya dengan cara yang lebih sederhana, seperti dengan melakukan wawancara mendalam dengan calon pengguna kamu. Dari situ, kamu pun bisa coba menelaah apakah ia akan bersedia menggunakan produk dan layanan yang akan kamu buat atau tidak.

Bagaimana bila tetap gagal?

Telah mendapat ide sesuai kriteria di atas, dan merasa berhasil ketika melakukan early validation, namun produk atau layanan yang telah dibuat tidak juga berhasil menggaet banyak pengguna? Ada tiga kemungkinan:
  • Pertama, memang ide tersebut tidak / belum cocok dengan masyarakat tanah air.
  • Kedua, mungkin ide tersebut butuh sedikit perubahan (pivot).
  • Ketiga, mungkin kamu mengeksekusinya dengan cara yang salah.
Khusus untuk kemungkinan ketiga, Presiden Y Combinator Sam Altman punya pernyataan yang menarik. Menurutnya, eksekusi yang baik itu 10 kali lebih penting dan 100 kali lebih berat dibandingkan sebuah ide yang brilian.
Karena itu, apabila kamu ingin membuat startup, jangan terlalu lama memikirkan ide. Coba jalankan sesuatu, dan apabila kamu mengahadapi hambatan besar, lakukan pivot. Apabila kamu justru menemukan masalah baru, tidak ada salahnya untuk menutup startup yang saat ini kamu kembangkan untuk membuat startup baru.
Yang pasti, kamu harus mengetahui setiap kesalahan yang kamu buat di startup sebelumnya, dan menjadikannya sebagai pelajaran ketika kamu membuat startup berikutnya.

Cara sistematis mendapatkan ide startup

Saya yakin beberapa dari kamu ada yang merasa tidak puas dengan penjelasan di atas. Kamu tidak ingin berdiam diri dan menunggu ide startupdatang kepada kamu seperti ilham turun dari langit. Kamu ingin melakukan sesuatu untuk mendapatkan ide startup potensial tersebut.
Untuk itu, saya pun membuat beberapa hal yang bisa kamu coba lakukan untuk bisa menemukan sebuah ide startup yang baik.

Cari masalah yang kamu alami

Ide startup yang paling baik adalah ide yang kamu sendiri bisa merasakan manfaatnya. Karena itu, cobalah cari ide dari aktivitas atau pekerjaan yang biasa kamu lakukan.
Namun sebagai perhatian, kamu jangan fokus mencari sebuah “ide startup“. Kamu justru harus memulai dengan memikirkan masalah apa yang kamu alami. Solusi dari masalah tersebut, otomatis akan menjadi sebuah ide startup yang bisa kamu jalankan.
Setelah menemukannya, coba tanyakan kepada orang lain apakah mereka merasakan masalah yang sama dan menginginkan solusi yang serupa. Apabila iya, maka kamu tahu bahwa ada kebutuhan akan ide startup tersebut.

Cari masalah yang dialami oleh orang lain

Bila kamu tidak bisa menemukan masalah dari aktivitas yang kamu jalankan, kamu bisa beralih mencari masalah yang tengah dialami oleh orang lain. Kamu bisa melakukannya dengan cara berkeliling, berdiskusi dengan banyak orang, dan menggali masalah apa yang paling mereka rasakan saat ini.
Namun jangan membuatnya seolah-olah kamu sedang melakukan wawancara atau riset. Buatlah agar diskusi tersebut terkesan seperti obrolan biasa, sehingga orang yang kamu tanya bisa lebih jujur dan terbuka ketika menjawab.
Apabila kamu mendapatkan sebuah ide dari diskusi tersebut, kamu biasanya tidak akan mengetahui bagaimana cara terbaik untuk mengeksekusinya. Kamu pun mungkin tidak tahu apakah memang ada banyak orang yang mengalami masalah serupa. Karena itu, kamu pun harus mencoba untuk menyelami lebih dalam, baik dengan cara menyewa konsultan atau secara langsung merasakan masalah tersebut.
Seorang founder asal Amerika Serikat yang bernama Rajat Suri pernah ingin membuat software untuk restoran. Untuk itu, ia pun sampai mencoba bekerja sebagai pelayan restoran selama beberapa waktu untuk mengetahui bagaimana cara sebuah restoran bekerja.

Cari bisnis yang sedang mengalami kemunduran

Hal lain yang bisa kamu coba untuk menemukan ide startup potensial adalah dengan melihat industri yang sedang mengalami penurunan. Mengapa? Karena artinya ada sebagian masyarakat yang akan kehilangan produk atau layanan yang sebenarnya mereka butuhkan.
Ambil contoh industri media. Kita telah melihat banyak media cetak yang berhenti beroperasi. Hal ini menyebabkan banyak pelanggan mereka, yang tetap membutuhkan asupan informasi, tentu membutuhkan sumber informasi baru. Hal ini tentu bisa menjadi masalah yang kamu selesaikan dengan cara membuat startup.
Baru-baru ini kita pun melihat beberapa perusahaan retail yang menutup toko dan menghentikan layanan, mungkin hal ini juga bisa kamu jadikan dasar untuk membuat sebuah startup baru.

Cari startup dan teknologi yang sudah berjalan di negara lain

Bila kamu tidak juga bisa menemukan ide startup yang potensial dengan cara-cara di atas, kamu mungkin bica mencoba melihat startup yang telah berjalan dengan sukses di negara lain. Coba cari apa masalah yang mereka selesaikan, dan cari tahu apakah masalah yang sama juga terjadi di tanah air.
Namun ketika melakukan ini, kamu harus berhati-hati karena karakter masyarakat di Indonesia tentu berbeda dengan masyarakat di negara lain. Oleh karena itu, layanan atau produk yang sukses di negara lain, belum tentu berhasil di tanah air.
Selain melihat startup yang telah berjalan, kamu pun bisa melihat teknologi-teknologi baru yang cukup populer di luar negeri, seperti blockchain, AI, dan printer 3 dimensi. Dengan begitu, kamu pun bisa coba melakukan uji coba untuk menerapkan teknologi yang sama di tanah air.
Berikut ini adalah beberapa link yang bisa kamu kunjungi untuk menemukan ide startup baru.

Cari tren terbaru lewat Google dan Facebook

Hal lain yang bisa kamu lakukan untuk menemukan ide startup adalah dengan melihat Google Trends dan Facebook untuk mengetahui topik apa yang sedang populer di Indonesia saat ini. Contohnya apabila ada banyak orang yang mencari informasi jasa badut, maka mungkin kamu punya peluang untuk membuat layanan di bisnis serupa.

Contoh nyata cara startuptanah air menemukan ide awal

StickEarn

StickEarn bermula ketika para founder melihat bahwa layanan iklan di kendaraan bermotor sudah ramai di negara lain seperti di Singapura dan Amerika Serikat. Padahal, layanan seperti itu mereka anggap akan bermanfaat di tanah air, di mana masyarakat menghabiskan rata-rata dua jam dalam sehari untuk pulang pergi ke kantor.
Itulah mengapa mereka mencoba untuk mengambil konsep tersebut dan menyempurnakannya dengan teknologi yang baik dan cocok dengan pasar tanah air. Saat ini, mereka telah mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) sebesar US$1 juta (sekitar Rp13,5 miliar) dari East Ventures.

HelloBeauty

Kepada Tech in Asia Indonesiafounder HelloBeauty Dennish Tjandra menyatakan bahwa ia mendapat ide untuk membangun HelloBeauty setelah melihat istrinya mengalami kesulitan saat mencari make up artist yang baik. Ia pun coba bertanya kepada orang lain, dan banyak dari mereka yang juga mengalami masalah yang sama.
Untuk mencari make up artist, mereka biasanya mencari-cari di Instagram, kemudian menanyakan ketersediaan waktu dan tarif mereka satu per satu. Mereka sebenarnya tidak menganggapnya sebagai suatu masalah, karena telah terbiasa dengan segala kerumitan tersebut. Namun Dennish memutuskan bahwa proses tersebut bisa ia buat lebih efektif dengan bantuan teknologi.

Jasaku

CEO Jasaku, Fanny Setiadi Faizal, pernah bercerita kepada Tech in Asia Indonesia bahwa ia mendapat ide untuk membuat marketplace jasa dengan cara yang tidak terduga.
“Ketika tengah berolahraga di sekitar rumah, saya melihat seorang pembantu rumah tangga yang sibuk menelepon sang bos yang sedang berlibur di luar negeri, untuk melaporkan kalau pompa air di rumah mereka rusak. Menurut saya, alangkah mudahnya kalau ada sebuah layanan yang bisa memudahkan sang bos untuk memesan jasa reparasi pompa,” jelas Fanny.
Ia dan tim kemudian membuat sebuah platform penyedia jasa yang diberi nama TukangBenerin. Namun mereka kemudian menyadari bahwa pemesanan jasa bisa lebih mudah dilakukan lewat sebuah aplikasi mobile. Hal ini mendorong mereka untuk beralih dari TukangBenerin dan fokus membuat aplikasi mobile bernama Jasaku.
Di Jasaku sendiri, jasa reparasi pompa bukanlah layanan yang paling banyak dipesan. Para pengguna mereka kini justru banyak memesan layanan pet grooming. Hal ini seperti menunjukkan bahwa sebuah ide awal bisa membawa kita ke ide lain yang mungkin justru lebih potensial.

Kaos Distro

Ide Kaos Distro ketika searching di analisa Google Planner ternyata banyak yang mencari kaos distro, sebagai seorang yang ingin bisnis di dunia kaos maka dibuatlah website dengan nama domain kaosdistro.web.id. di mata google nama domain .web.id sebenernya kurang bagus, Tapi itulah tantangan sebagai SEO Master ..hiikss
Back To Top